Stewart Hall Mundur dari Dirut Bank QNB Indonesia

Logo Bank QNB. (IDXChannel.com)

Loading

JAKARTA – Di tengah penantian izin layanan digital dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK ), Direktur Utama (Dirut) PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW) Stewart Donald Hall justru mengajukan pengunduran diri dari bank milik Qatar National Bank (QNB) ini.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur Bank QNB Indonesia Windiartono dan Nick Groene mengatakan bahwa perseroan sudah menerima surat pengunduran diri dari Stewart Donald Hall dari jabatannya selaku dirut perusahaan.

“Pengunduran diri ini berlaku efektif pada 16 Juni 2021. Selanjutnya, pengunduran diri akan ditindaklanjuti sebagaimana peraturan dan perundang-undangan yang berlaku,” tulis keduanya, dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (21/6/2021), seperti dilansir CNBCindonesia.

Hanya saja tidak disebutkan alasan pengunduran diri direktur utama asal Australia tersebut.

Mengacu situs resmi perusahaan, Stewart Donald diangkat sebagai Dirut Bank QNB berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa (RUPSLB) 28 Februari 2019, dan dinyatakan efektif oleh OJK pada 3 Mei 2019. Dia memperoleh gelar sarjana di bidang Akuntansi dan Keuangan dari University of New South Wales, Sydney, Australia.

Saat ini status bank eks Bank Kesawan ini masuk bank BUKU (bank umum kelompok usaha) atau bank dengan modal inti antara Rp 1 triliun – Rp 5 triliun alias bank mini.

Per Maret 2021, modal tier 1 Bank QNB Indonesia mencapai Rp 3,05 triliun dari Desember 2020 Rp 3,20 triliun, sementara total modal yang diwajibkan regulator yakni Rp 3,16 triliun dari Desember 2020 yakni Rp 3,31 triliun.

Bank QNB Indonesia didirikan pada 1 April 1913 dengan nama N.V Chunghwa Shangyeh Maatschappij (The Chinese Trading Company Limited). Nama Bank diubah menjadi PT Bank Kesawan berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar Nomor 60 tanggal 10 Maret 1965.

Saat ini, pemegang saham mayoritasnya yakni Qatar National Bank (Q.P.S.C.), bagian dari Qatar National Bank Group. Qatar National Bank Group memiliki anak perusahaan dan afiliasi di seluruh dunia.

Sebelumnya bank ini masuk dalam daftar tunggu izin layanan digital yang tengah diproses oleh OJK, bersama enam bank lainnya. Keenam bank yang juga tengah menunggu izin layanan digital yakni Bank BCA Digital, PT BRI Agroniaga Tbk (AGRO), PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), PT Bank Capital Tbk (BACA), PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI), dan PT Bank KEB Hana.

Manajemen QNB menyatakan perusahaan terus mengembangkan produk dan layanan perbankan dengan teknologi dan inovasi untuk platform digital yang dimiliki perusahaan. Pengembangan ini akan terus dilakukan untuk memberikan pelayanan kepada nasabah.

Dirut Bank QNB Indonesia, Stewart Donald Hall. (dok.QNB)

Direktur Kepatuhan Bank QNB Indonesia Windiartono Tabingin mengatakan pengembangan ini akan terus dilakukan oleh perusahaan dengan berbagai fitur baru yang disesuaikan dengan karakteristik nasabah perusahaan.

“Bank QNB Indonesia berkomitmen untuk terus mengembangkan produk dan layanan dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi digital. Kami telah mengembangkan platform digital Bank QNB Indonesia dengan berbagai fitur baru yang disesuaikan dengan karakteristik nasabah kami,” kata Windiarto, Kamis (10/6/2021).

Dia menjelaskan, pengembangan yang tengah dilakukan perusahaan seperti QNB Indonesia mobile banking yang baru, registrasi mandiri (self-registration), penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang memungkinkan nasabah bertransaksi dengan QR code di merchant manapun.

Selain itu juga ada fitur transaksi valuta asing (foreign exchange/FX) serta melakukan kemitraan dengan perusahaan teknologi keuangan (financial technology/fintech) untuk membuat produk-produk baru, seperti produk pinjaman digital.

Dia memulai kariernya di Touche Ross & Co – Chartered Accountants, Sydney, Australia (1983-1985), Fox Associates & Co – Chartered Accountants, London, UK (1985-1986), American Express Bank, New York dan London (1986-1994), serta Standard Chartered Bank di Inggris, Indonesia, Vietnam, dan Korea Selatan (1994-2005).

Steward Donald bergabung dengan PT Bank Permata Tbk (BNLI) sebagai Direktur Utama (2005-2009), Standard Chartered Bank di Filipina dan Singapura (2009-2011), Asia Commercial Bank Vietnam (2011-2013), DJM Capital (2013-2017), dan Qatar National Bank Group, Doha (2018-2019).

Stewart Hall tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota direksi lainnya, anggota dewan komisaris, ataupun dengan pemegang saham pengendali bank. (BK/djoe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *