Indralaya – Jumat, 18 Juni 2021 sekitar pukul 05.00 fajar, sebuah mobil Toyota Inova warna hitam yang melewati jalan Tol Palindra dari arah Palembang, menabrak pagar kampus Unsri. Kendati tidak ada korban jiwa, tapi mobil tersebut mengalami rusak cukup parah. Kemudian pagar Unsri yg terbuat dari tembok dan besi tersebut jebol/rusak.
Peristiwa seperti ini bukan kejadian yang seharusnya dianggap remeh, karena ternyata kejadian ini sudah yang ke 14 kali semenjak Jalan Tol Palindra dioperasikan, sekitar dua tahun lalu. Memang walau sudah 14 kali terjadi lakalantas serupa, belum ada korban jiwa tapi hal seperti ini tidak boleh dibiarkan apalagi dicueki.
Apa solusi? Kelihatannya sampai saat ini, belum ada solusi maksimal. Karena itu saya ingin menawarkan solusi yg mungkin bisa ditindaklanjuti pihak berwenang.
1. Kalau kita perhatikan setelah melintasi pintu tol dari arah Palembang, mobil mulai tancap gas setelah sebelumnya melambat karena baru keluar dari pintu tol. Saat mulai tancap gas jarak ke eksit tol (pertemuan dengan jalan non tol) cukup dekat, sehingga sopir yang belum pernah lewat di ruas tol ini, mengira tol masih jauh sehingga tidak memperlambat laju kendaraannya. Akibatnya menabrak pagar kampus unsri.
Dalam posisi kecepatan tinggi, kalau kemudian kaget dan langsung menikung ke kiri atau ke kanan juga masih rawan terjadi kecelakaan.
Karena itu sebaiknya pintu tol agak di dekatkan ke eksit tol. Atau dibuat merek besar-besar yg kontras/mencolok, di depan sekitar 250 meter jalan tol menikung tajam. Hati2 Bro!
2. Pada lokasi pagar kampus Unsri yang sekarang sering tertabrak, sebaiknya dibangun jalan masuk ke kampus Unsri. Sehingga kalau ada kendaraan “tepelaju”, masih aman karena memang masih jalan. Paling mereka tersadar bahwa salah jalan, sehingga berbalik lagi. Konsekwensinya merek unsri di lokasi tersebut juga harus dibongkar. Saya kira Unsri juga tidak keberatan. Mudah-mudahan.
Walau peristiwa tersebut dominan akibat human error, tapi tidak salahnya dicarikan solusi yang lebih jitu. (BK/djoe)