JAKARTA – Mantan Ketua Satgas COVID-19, Letjen (Purn) Doni Monardo resmi diangkat menjadi Komisaris Utama (Komut) PT Inalum (Persero). Dia akan mengawasi kinerja Inalum yang memimpin holding tambang Mind ID.
Doni Monardo sendiri baru saja melepas jabatannya sebagai Ketua BNPB bulan Mei lalu, dia digantikan Ganip Warsito. Tak butuh waktu lama menganggur kini dia diangkat jadi komisaris utama Inalum.
Pengangkatan Doni Monardo secara resmi sebagai Komut PT Inalum (Persero), dilakukan sesuai dengan keputusan RUPS Tahunan perusahaan pada 10 Juni 2021.
Mantan Ketua Satgas COVID-19 ini akan mengawasi kinerja Inalum yang memimpin holding BUMN industri pertambangan, yang memiliki anggota PT Freeport Indonesia, PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Timah Tbk, dan saham minoritas di PT Vale Indonesia Tbk.
Kiprah Doni Monardo dalam penyelamatan lingkungan menjadi alasan Menteri BUMN Erick Thohir menunjuknya sebagai Komut Inalum. Apalagi baru-baru ini Doni Monardo baru saja dianugerahi gelar doktor honoris causa oleh IPB atas dedikasi dan jasanya dalam penyelamatan lingkungan.
“Peran Pak Doni sangat penting. Terlebih, pengalaman, kemampuan, jaringan, dan prestasi beliau tidak diragukan lagi. Sepak terjangnya dari Aceh hingga Papua, dari pemulihan daerah aliran sungai Citarum, penghijauan di Sulawesi Selatan hingga terakhir dalam memitigasi pandemi COVID-19. Beliau mengedepankan dialog dan kolaborasi lintas stakeholder untuk mengatasi masalah, dan mencapai kemajuan,” ungkap Erick Thohir dalam keterangannya, seperti dilansir detikfinance, Jumat (11/6/2021).
“Kepedulian dan kiprahnya di bidang pemulihan lingkungan hidup menjadikannya figur yang dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara upaya pemberdayaan dan menjaga keberlanjutan lingkungan yang dilakukan Inalum serta anak-anak perusahaannya,” lanjutnya.
Doni Monardo adalah salah satu sosok mantan pejabat tinggi negara yang diangkat sebagai Komut BUMN. Dalam beberapa pekan belakangan ini, sudah ada mantan Menristek Bambang Brodjonegoro yang diangkat menjadi Komut PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
“Keberagaman sosok pemimpin dari berbagai latar belakang keahlian, dan pengalaman dibutuhkan BUMN untuk bisa bertransformasi menjadi perusahaan profesional berkelas dunia. Semua jajaran manajemen BUMN akan mendapatkan orientasi hingga pelatihan lewat BUMN Learning and Management Institute (BLMI),” jelas Erick.
Tujuannya, agar ada pemahaman dan irama yang sama antara direksi, komisaris, dan manajemen untuk mendukung terbentuknya pemimpin berkelas dunia yang mampu meningkatkan kinerja dan daya kompetisi BUMN yang dipimpin.
“Semua komisaris, direksi dan jajaran manajemen di BUMN, terlepas apa pun latar belakangnya, akan menjalani sesi orientasi saat baru bergabung, pelatihan lanjutan selama menjabat, dan juga pelatihan tingkat advance bagi para top talents di BLMI,” kata Erick Tohir. (BK/djoe)