BANDUNG — Ramadhan, adalah suasana dimana setiap insan punya kesan khusus, terutama anak-anak. Kesan tersebut saat ini agak berbeda. Karena dulu itu, situasinya normal. Sekarang, sedang Pandemi Covid. Oleh karenanys, edukasinya juga harus menggunakan ilmu parenting. Caranya, di google aja, tinggal browsing.
Ketua Paguyuban Camat Kota Bandung Firman Nugraha S.Ip mengatakan hal tersebut saat bincang-bincang ringan dengan BERITAKOTA di Balai Kota Bandung.
“Yang kita rasakan dulu, kita begitu bebasnya, senangnya, nikmatnya. Merasakan suasana bahagia, walaupun tengah berpuasa. Dengan berbagai jenis kegiatan, atau permainan,” katanya, Sabtu (24/4/2021).
Tetapi sekarang, suasana seperti itu tidak bisa dinikmati lagi secara penuh, sebab harus menerapkan protokol kesehatan, agar tidak terpapar virus corona disease 2019 (Covid-19).
“Suasana yang menyenangkan itu. Abring-abringan (main-main, jalan-jalan, bersenang-senang) sekarang itu menjadi dibatasi. Kali ini, tidak boleh melaksanakan kegiatan-kegiatan kerumunan. Itu yang mungkin perbedaannya,” terangnya.
Karena pembatasan-pembatasan itu saat ini masih menjadi hal baru, semua tetap harus diingatkan, orangtua, tokoh masyarakat, pamong harus pandai memberikan penjelasan yang utuh kepada masyarakat tentang Covid-19, terlebih terhadap anak-anak.
Menjelaskan protokol kesehatan kepada anak kecil ini yang susah-susah gampang. Pelarangannya, tidak bisa disamakan dengan cara melarang orang dewasa.
“Jangan hanya bicara melarang, titik. Sehingga mereka tidak bisa memahami itu, dan mungkin akan menyisakan ketidak puasan terhadap pengekangan,” jelasnya.
Menjelaskan kepada anak kecil, menurut Firman Nugraha, ada ilmu parentingnya juga. Penjelasannya, harus yang disesuaikan dengan prikologis anak.
“Mudah-mudahan anak bisa mengerti. Sehingga bisa tetap happy. Tetapi tidak merasa, ditekan-tekan. Karena suasana yang bahagia menjadi tidak bahagia dengan banyaknya pelarangan,” ungkapnya.
Firman Nugraha bisa berkata seperti itu, karena dahulu saat masih kecil. Di kampung halamannya Tanjungsari, Sumedang termasuk anak-anak menjadikan momen ramadhan sebagai hari bermain.
“Subuh-subuh, jam lima, habis saur, teh sudah main di lapangan bola dengan teman-teman sebaya. Uuh bebasnya, dengan jenis-jenis permainan jaman dahulu,” terangnya.
Sekarang menurut Firman Nugraha, jenis permainan anak-anak kecil jaman sekarang sudah berubah.
“Mereka lebih memilih bermain dengan gadget. Dengan permainan-permainan jaman sekarang,” jelasnya.
Walau demikian, kebahagiaan yang dirasakan anak-anak kecil jaman sekarang itu, mungkin saja sama dengan yang dirasakan anak-anak jaman dahulu.
“Cuma jenis permainannya saja yang berbeda,” terangnya.
Ini yang menjadi tantangan orangtua, orangtua harus betul-betul bisa mendampingi mereka. Supaya permainan yang dilakukan mereka tetap aman, bagi anak-anak.
“Permainan anak-anak dulu yang bergerak banyak fisik, jadi bagus untuk badan. Sekarang mah. Fisiknya tidak, otaknya yang jalan,” terangnya.
Dengan perubahan permainan anak-anak jaman sekarang itulah, ibu-ibu sekarang dituntut harus pintar, harus bijak, harus gaul. Mencari tahu bagaimana cara mendampingi anak.
“Sekarang banyak, lah. Di Google. Tinggal browsing. Bagaimana mendampingi anak. Bagaimana cara mengurangi anak dari ketergantungan pada gadget,” pungkasnya. [BK/Amh]
472 total views