BANDUNG – Tokoh Muda Kahmi Jabar, Fuad Rinaldi yakin diera kepemimpinannya 2021-2026,
Presidium bisa menjawab tantangan, membantu Pemprov mewujudkan enam daerah otonomi baru (DOB) di era kepemimpinannya 2021-2026 agar kehidupan masyarakat bisa lebih sejahtera.
“Kalau bisa digambarkan Kahmi inikan organisasi independen keislaman. Dia setara dengan Muhamaddiyah dan PB NU.Dia juga berisikan mantan-mantan mahasiswa yang telah menjadi alumni di kampus-kampus seluruh Indonesia yang cukup profesional dibidangnya,” katanya, Minggu (11/4/2021).
Ketum IKA Muda Unpad ini menjelaskan, profesional MW Kahmi Jabar ditunjukkan dengan dengan komposisi Presidium yang saat ini dihuni profesionel dibidangnya masing-masing.
“Ada Jaksa, ada Politisi, ada Dekan, ada Dokter rumah sakit ternama, ada tokoh senior Diperpajakan, dan lain sebagainya,” terangnya.
Dengan komposisi profesional dibidangnya itulah, Fuad yakin Presidium MW Kahmi nanti bisa memberikan kontribusi optimal bagi kemajuan Jawa Barat.
“Saya juga melihat, bahwa Kahmi ini bisa menelorkan pimpinan baik itu Bupati, Walikota, Gubernur hingga presiden. Bahkan Ketua Partai Politik pun bisa,” ungkapnya.
Semua itu tidak lain karena, sebelum gabung dalam wadah Kahmi, anggota HMI telah melewati proses yang panjang. Mulai dari pengkaderan,
“HMI inikan organisasi kader. Jadi dia, posisinya bukan dalam mengumpulkan masa yang banyak, akan tetai banyak mahasiswa dan masyarakat bersimpati dan masuk ke HMI. Ini tidak bisa dipungkiri, semua itu terjadi berkat pengkaderan,” terangnya.
Selain itu, Kahmi juga wadah untuk saling mendukung. Saling membesarkan, dalam bingkai keindonesian, dalam bingkai keislaman, dengan alatnya profesional.
“Ini yang saya lihat. Presidium hari ini bersungguh sungguh seperti itu. Sehingga mungkin ya. Presidium, mungkin akan bersungguh sungguh mendengarkan usulan usulan MD (Majelis Daerah, di tingkat kabupaten dan kota,” ungkapnya.
Kenapa? tanya Fuad, karena bila ada pemekaran daerah baru. Alumni-alumni HMI disana, pasti akan membentuk lagi Majelis Daerah-Majelis Daerah baru.
“Artinya disinikan perlu adanya aspirasi apa yang dibutuhkan ketika terjadi pemekaran. Apa yang dibutuhkan dari daerah yang tengah dimekarkan, pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Tokoh Senior Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Kahmi), DR Berliana Kartakusumah bisa memberikan kontribusi yang optimal bagi kemajuan Jabar dalam rangka NKRI.
Salah satunya, menurut Kang Ber, panggilan karib dari DR Berliana Kartakusumah adalah pentingnya membantu pemerintah provinsi dalam hal pemekaran daerah tingkat dua di Jabar.
“Kalau saya lihat misalnya Jawa Timur sekarang sudah punya 29 Kabupaten dan 9 Kota. Jawa Tengah punya 29 Kabupaten dan 6 Kota. Jawa Barat baru 18 kabupaten dan 9 kota,” paparnya.
“Masih tertinggal jauh dengan Jawa Tengah dan Jawa Timur,” tambahnya.
Jabar menurut Kang Ber, layak dikembangkan lagi pemekaran daerahnya, agar kontrol dari pemerintah semakin terjangkau. Selain itu, dinamika internal juga bisa lebih dinamis.
Yang tidak kalah pentingnya, terang Kang Ber, kesempatan rakyat Jabar menjadi pimpinan di daerahnya juga bertambah.
“Jadi banyak hal yang bisa dilakukan,” terangnya.
Harapan Kang Ber, Presidium Kahmi Jabar periode 2021-2026 bisa membantu pemerintah provinsi mengembangkan minimal lima atau enam daerah tingkat dua, baru.
“Kalau tambah 6 DOB (daerah otonomi baru) saja, sudah memberikan kesempatan kepada 6 rakyat Jabar menjadi Bupati menjadi Walikota, menjadi Wakil Bupati menjadi Wakil Walikota,” terangnya. (St)