Demsy Jura: Selamat bertugas Jenderal!

Pelantikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo

Kapolri: Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi menjabat sebagai Kapolri usai dilantik Presiden Joko Widodo. (Foto: Istimewa)

Loading

JAKARTA – “Demi Tuhan Yang Maha Esa, menyatakan dan janji bersungguh-sungguh bahwa saya akan setia kepada negera kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan UUD Negara RI Tahun 1945,” inilah yang diucapkan Listyo Sigit Prabowo dihadapan Presiden Joko Widodo yang melantiknya sebagai Kapolri di Istana Negara. Listyo Sigit Prabowo dipercaya untuk memimpin Polri menggantikan Jenderal (Pol) Idham Aziz yang akan memasuki masa pensiun.

Demsy Jura, dosen pascasarjana Universitas Kristen Indonesia. (Foto: Bangun)

Pelantikan Kapolri baru didasarkan pada Surat Keputusan Presiden No. 5/2021 tentang Pengangkatan Kepala Kepolisian RI, Pergantian pimpinan Polri kali ini cukup menarik karena isu agama ditampilkan oleh segelintir orang, padahal seharusnya keyakinan seseorang tidak seharusnya dihubungkan dengan promosi jabatan atas diri seseorang.

“Inilah yang harus dicermati dengan baik, kita harus dewasa dalam berbangsa dan bernegara!, kedewasaan ini akan membuat bangsa kita akan maju, dan bahkan akan diperhitungkan sebagai bangsa besar di dunia ini. Saya percaya, Wanjati, Presiden dan Komisi III DPRRI memiliki wawasan kebangsaan yang luas, dan hal itu tidak saya dragukan lagi; hal ini terbukti dengan dilantiknya bapak Listyo Sigit Prabowo, seorang yang beragama Kristen, sebagai Kapolri yang baru menggantikan Jenderal Azis.” Kata Demsy Jura, dosen Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia (UKI), ketika diminta tanggapannya sehubungan dengan pelantikan Kapolri yang baru.

Demsy Jura bercerita tentang hal-hal yang sempat menjadi perbincangan publik berkaitan dengan pencalonan Kapolri baru: “saya mengikuti perkembangan sehubungan dengan pencalonan Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri. Lucu juga karena ada pihak yang tidak suka hanya karen beliau seorang yang beragama Kristen, memangnya kenapa? Hal keyakinan merupakan hak pribadi! Jadi jangan dikait-kaitkan tugas dan fungsi dalam pekerjaan publik. Namun demikian, saya juga mau tertawa dengan orang yang merasa bangga karena ada orang Kristen yang akan menjadi Kapolri. Saya dengar ada yang berkata: Puji Tuhan, ada saudara seiman, lho, apa-apa ini! Jangan dikomuditaskan agama Kristen! Itu artinya, baik mereka yang tidak setuju, maupun mereka yang bergembira dengan hal ini; terus terang, dua-duanya masih berpikiran sempit dan tidak berwawasan kebangsaan. Bagi saya terpilihnya Listyo Sigit Prabowo karena aspek profesionalitasnya!”.

Sebelum diajukan sebagai calon Kapolri sebagaimana diketahui, nama Komjen Listyo Sigit Prabowo muncul dalam rekomendasi Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjati) Mabes Polri, tentunya ada juga sejumlah perwira tinggi terbaik Polri lainnya. Namun demikian, Presiden Jokowi menetapkan Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal Kapolri ke DPR RI.

Menanggapi usulan Presiden, Komisi III DPRRI menyelenggarakan uji kepatuhan dan kelayakan diri Listyo Sigit Prabowo. Jangan lupa bahwa UU No. 2/2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia menjadi pegangannya. Bagi saya, setiap warga negara, harus menerima pemimpinnya, tanpa melihat suku, ras dan bahkan agama yang dianut; sebab kepemimpinan itu berbicara profesional, dan bukan personal.

Saya kira masyarakat menaruh banyak harapan kepada pak Listyo Sigit Prabowo, karena Polri adalah lembaga yang dipercaya; lepas dengan beberapa kekurangan yang masih harus dibenahi.

Selamat bertugas Jenderal!” kata Dr. Demsy Jura, mengakhiri perbincangan. (BK/Ucok Bangun Sinaga)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *