Omnibus Law : Golkar Jabar : Nggak Mungkin Satu UU Semua Jelek

Judicial Review

Loading

BANDUNG – Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jabar Ade Barkah Surahman mengatakan soal UU Cipta Kerja (Omnibus Law) Golkar Jabar satu garis dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

“Dimana beliau, sebagai yang terdepan dalam melahirkan UU Cipta Kerja ini,” katanya kepada berita-kota.com, di Kantor DPD Golkar Jabar Jl Maskumambang, Kota Bandung, Sabtu(24/10/2020).

Terkait masih banyaknya pro-kontra di tengah masyarakat soal undang-undang yang dijuluki masyarakat sebagai sapu jagat, Ade Barkah menyarankan buka pasal per pasal saja.

“Ya, saran saya, sebaiknya kita buka pasal per pasal saja. Dibaca dulu, nggak mungkinlah satu UU semua jelek, atau semua bagus,” jelasnya.

Artinya, tambah Ade Barkah, pasal yang mana yang dinilai memberatkan, ada proses yang bisa dilakukan seperti judicial review.

“Nggak mungkin kalau satu UU di judicial review, semua. Pasti ada pasal-pasal mana yang memberatkan
kalau memang ada pasal yang memberatkan, kita juga akan memberikan masukan,” katanya.

Namun jelas Ade Barkah kembali, sampai saat ini belum ada keluhan dari masyarakat soal pasal mana yang memberatkan.

Ade Barkah menambahkan, dinya memandang dari sudut ekonomi Indonesia khususnya Jabar perlu bersaing dengan negara-negara lain, untuk mengundang investasi.

“Toh tidak ada satupun negara di dunia yang bisa berdiri sendiri sekarang, ekonomi tanpa batas administrasi,” terangnya.

“Kalau menurut saya, kalau kita kalah-kalah sedikit, susah susah sedikit ngurusin izin, ya tentu ini juga merugikan semua,” tambahnya.

Selain itu, jelas Ade Barkah lagi, di masa demografi seperti sekarang ini, perhatikan juga angkatan kerja, berapa juta setiap tahunnya sekolah menengah dan perguruan tinggi melahirkan pencari kerja baru.

“Harus dihitung juga bahwa tiap tahun, angkatan kerja yang dicetak lulusan SMK itu berapa juta, lulusan universitas berapa juta. Itu juga kita harus hitung seperti itu,” terangnya.

Bila pemerintah nanti tidak menyiapkan lapangan kerja yang terus bertambah, nanti juga akan stagnan, bonus demografinya.

“Tidak akan termanfaatkan. Itu pandangan kami dari Golkar seperti itu,” pungkasnya. (St)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *