Sri Mulyani Tolak Usulan Relaksasi Pajak 0 Persen Mobil Baru

- Mobil Baru Memiliki Komponen Pajak Mencapai 40-45 Persen

PAJAK 0 Persen: Menteri Keuangan, Sri Mulyani menolak usulan Pajak 0 persen untuk mobil baru. (FOTO: Istimewa)

Loading

JAKARTA – Industri otomotif berharap pemerintah memberikan paket stimulus baru berupa pajak 0 persen untuk mobil baru selama masa pandemi virus corona baru (Covid-19) berlangsung. Namun, hari ini, Senin, 19 Oktober 2020, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati menolak usulan tersebut.

“Kami tidak mempertimbangkan saat ini untuk memberikan pajak mobil baru sebesar 0 persen seperti yang disampaikan oleh industri maupun dari kemenprin,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita pada Senin, 19 Oktober 2020.

Wacana pajak 0 persen untuk pembelian mobil baru ini mencuat bulan lalu saat Kementerian Perindustrian mengusulkan relaksasi pajak sampai Desember 2020 untuk membantu daya beli masyarakat pertumbuhan industri manufaktur di bidang otomotif.

Mobil baru memiliki beberapa komponen pajak yang jika ditotal bisa mencapai 40-45 persen. Komponen pajak itu terdiri dari Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Ada juga yang ke daerah dan setiap tahun seperti Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN KB).

Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengatakan bahwa relaksasi ini diharapkan dapat menstimulus pasar sekaligus mendorong pertumbuhan sektor otomotif di tengah pasar yang turun.

“Kita harus mempertahankan industri otomotif di Indonesia karena memiliki dampak cukup luas karena melibatkan sekian ribu perusahaan pemasok komponen, baik pada tier 1, 2, atau pun 3, dan juga melibatkan banyak pekerja,” ujar Yohannes dikutip dari laman Tempo.

Menurut Yohanes, industri tak bisa menahan biaya tetap (fixed cost) yang cukup besar apabila pandemi berlangsung hingga sembilan bulan sampai setahun terhitung sejak Maret 2020.

Wacana relaksasi pajak tersebut mendapatkan sambutan positif dari sejumlah agen pemegang merek (APM).

Direktur Pemasaran 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Donny Saputra mengatakan bahwa perusahaan sudah melakukan berbagai langkah untuk menstimulus pasar melalui sejumlah strategi, terutama terkait dengan produk.

Menurut dia, terdapat 3 variabel dalam menstimulus pasar. Pertama adalah kondisi pertumbuhan ekonomi, kedua regulasi, dan ketiga adalah produk.

“Untuk poin pertama dengan kondisi saat ini pasar mengalami kontraksi negatif,” kata Donny kepada Tempo, Kamis, 17 September 2020.

Donny menyambut baik wacana pajak nol persen yang diusulkan Gaikindo. “Dengan adanya tambahan stimulus dalam bentuk terobosan regulasi seperti pengurangan elemen pajak (PPnBM dan BBN) tentunya akan memberikan harapan pasar akan berkontraksi positif (menaikkan volume penjualan),” ujar dia.

Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor Yusak Billy yakin bila wacana pajak 0 persen diimplementasikan akan mendorong pasar otomotif kembali bergairah di tengah pandemi. “Dampak positifnya akan luas, terutama kepada industri-industri pendukung seperti pemasok dan sebagainya,” kata dia.

Namun demikian, Billy mengaku akan mempelajarinya dengan seksama mengenai rincian pajak nol persen bila benar-benar diterapkan. “Karena menyangkut strategi penerapan harga di tingkat ritel, jadi berapa besar dampaknya terhadap harga jual belum dapat kami sampaikan,” tutur dia.

Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy berharap wacana pajak 0 persen untuk pembelian mobil baru bisa segera diputuskan supaya ada kepastian di pasar. “Kalau terlalu lama keputusannya, bisa membuat ketidakpastian di pasar,” kata Anton.

Anton yakin wacana pajak 0 persen jika diterapkan akan memiliki dampak positif ke banyak sektor. Tidak hanya soal penjualan mobil, tapi juga perekonomian secara keseluruhan.

Anton mengaku belum dapat memberikan gambaran bagaimana wacana pajak 0 persen itu akan berpengaruh pada harga mobil baru. “Masih perlu kami pelajari teknisnya, tapi yang pasti ada dampak positif dari wacana ini,” ujar dia.

Hal senada juga diungkapkan Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor Amelia Tjandra. Menurut dia, Gaikindo pasti sudah memikirkan usulan tersebut dengan matang. “Tujuannya untuk menggerakkan industri otomotif yang sedang lesu karena pandemi corona,” kata dia. (BK/Tmp/Gay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *