TANGERANG – Penanganan COVID-19 di Tanah Air sangat baik jika merujuk pada proposisi bidang komunikasi. Hal itu dikemukakan komunikolog nasional Emrus Sihombing dalam rilis yang dikirim kepada Berita-Kota. Com, Sabtu (3/10/2020).
“Dengan komunikasi bukanlah menyelesaikan semua persoalan. Tetapi ingat, tanpa pengelolaan komunikasi yang baik semua masalah sulit diselesaikan,” kata dosen pascasarjana Universitas Pelita Harapan itu.
Dia mengatakan, dirinya sangat setuju Satuan Tugas Penanganan COVID-19 belum bisa memprediksi kapan puncak kasus penyebaran virus Corona di Indonesia. Semua sangat tergantung kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.
“Bagaimana menumbuhkan kepatuhan atau kesadaran, sikap dan perilaku? Itu merupakan rana kajian konsep dan teori ilmu komunikasi, sehingga menjadi bidang kerja (profesi) komunikasi. Karena itulah maka pemerintah dari pusat hingga daerah sebaiknya melakukan program komunikasi yang baik agar kesadaran, sikap dan perilaku seluruh masyarakat menjadi kondusif,” sarannya.
Dia menambahkan, “Sebagaimana acapkali saya sampaikan pada berbagai kesempatan di ruang publik bahwa pemerintah sejatinya membuat program komunikasi yang masif, sistematis, terstruktur, kreatif, inovatif, informatif, persuasif, berkesinambungan dan melakukan monitoring setiap minggu secara nasional hingga pada level keluarga sebagai salah satu keutamaan dalam penanganan kasus COVID-19”.
Karena itu, sepanjang komunikasi kesehatan dalam rangka menumbuhkan kesadaran, sikap dan perilaku taat protokol kesehatan belum menjadi keutamaan dalam penanganan pandemi di setiap negara, maka amat sulit membendung laju pertambahan jumlah kasus penyebaran virus di negara tersebut. (nga/mp)